Kamis, 29 Desember 2011

KRISIS IDENTITAS BANGSA

dua wanita di atas merupakan salah satu contoh adanya krisis identitas nasional, walaupun men-tatto diri adalah sebuah seni, tapi itu merupakan kebudayaan bangsa barat.mungkin masuknya budaya budaya luar tidak mungkin untuk di hindari, tapi sebagai bangsa timur sebaiknya kita bisa menyaring budaya budaya yang pantas untuk kita kembangkan di daerah kita .

Rabu, 28 Desember 2011

KRISIS IDENTITAS BANGSA



Sumber :
Foto I : (http://media.vivanews.com/images/2011/11/25/133587_antrian-blackberry-di-pacific-place.jpg)
Foto II : (http://beritaekonomi.kiosgeek.com/wp-content/plugins/wp-o-matic/cache/c4c2e_133585_antrian-blackberry-di-pacific-place.jpg)
Foto III : (http://uniqpost.com/wp-content/uploads/2011/11/pingsan-ngantri.jpg)

Tiga foto di atas menunjukkan adanya krisis identitas dalam sikap. Tiga foto ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif. Tidakkah anda tahu bahwa dunia internasional melihat sikap kita yang begini? Sikap kita inilah yang dimanfaatkan dunia global untuk menarik untung perusahaan-perusahaan luar negeri untuk mendapatkan untung

KRISIS IDENTITAS BANGSA

Sumber : www.google.com
Inilah yang mencoreng identitas bangsa Indonesia. Salah satu penyebab krisis identitas bangsa yaitu KORUPSI. Mengapa? Karena banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia membuat orang merasa krisis karena Indonesia yang menjadi identitas mereka, tercoreng akibat perbuatan laknat ini. Banyaknya kasus korupsi membuat orang mencari identitas bangsa lain

KRISIS IDENTITAS BANGSA


Sumber : www.google.com

Kami tidak tahu apa maksud dari komunitas ini berpakaian ala punk Amerika. Beberapa orang dari beberapa komunitas yang kami temui menyatakan bahwa kaum punk adalah kaum yang mempunyai prinsip kebersamaan dan solidaritas yang tinggi. Mereka bisa tinggal di mana saja, di pinggir jalan, pinggir rel kereta, dll. Menurut kami, kelompok semacam ini merusak identitas bangsa karena 'attitude' mereka yang kurang sopan dan mereka butuh diberdayakan agar menjadi manusia yang lebih beradab

Rabu, 07 Desember 2011

KRISIS IDENTITAS BANGSA

Dimanakah keadilan untuk rakyat kecil ??




Sumber: Dokumentasi pribadi

Pertikaian mengenai sengketa lahan terhadap rakyat dengan pemerintah sungguh tiada henti-hentinya. Penggusuran yang dilakukan dengan berasaskan tidak adanya keadilan ini sungguh ironi. Pasalnya penggusuran yang dilakukan tidak pernah memberikan upah ganti terhadap apa yang telah di rugikan oleh rakyat. Penggusuran yang di lakukakan ini menutup sarana jalan warga yang menghambat akses jalan warga hanya untuk mementingkan pihak kapitalis yaitu pihak yang berkuasa dengan memiliki uang untuk menggusur jalanan demi terbangunnya sebuah bangunan yang megah.



                                                             Sumber:  Dokumentasi Pribadi

KRISIS IDENTITAS BANGSA

Dimanakah bentuk kesadaran kita ?
                                                         Sumber:  Dokumentasi Pribadi

Larangan - larangan yang di terapkan di dalam salah satu sarana transportasi Ibu Kota yakni Transjakarta yang tidak di pedulikan.



  Sumber:  Dokumentasi Pribadi

Menghiraukan larangan yang sudah tertera dengan melewati batas yang telah di tetapkan. Padahal, batas ini hanya boleh di lewati dalam keadaan darurat saja akan tetapi di pakai untuk tempat duduk.

KRISIS IDENTITAS BANGSA





                                                         Sumber:  Dokumentasi Pribadi

Gambar diatas merupakan potret buram sarana jalan kendaraan Ibu Kota yang tak kunjung di perbaiki. Sehingga hal ini menimbulkan dampak negatif bagi pengguna jalan. Dengan tidak beroperasinya shulter kuningan barat untuk sementara waktu ini, mengakibatkan penumpukkan penumpang.


Sumber: Dokumentasi Pribadi

KRISIS IDENTITAS BANGSA

Sekarang ini akibat gempuran dari globalisasi banyak wanita Indonesia kini tidak bangga ketika memakai kebaya yang merupakan baju khas Indonesia. 3 dari 10 wanita Indonesia kini lebih bangga memakai pakaian yang trendi ala barat masa kini dibanding bangga dalam mempertahankan warisan budaya Indonesia dengan memakai KEBAYA.
                                                                                                                      Sumber:  Dokumentasi Pribadi

                                                                                              
Sumber:   Dokumentasi Pribadi

KRISIS IDENTITAS BANGSA

                                                             
                                                             Sumber:  www.google.com


Inilah contoh produk Indonesia yang meroket di luar negeri. Produk-produk yang telah menjadi produk yang berkualitas internasional dan siap berkompetisi dengan produk lain di luar negeri ini telah menjadi bagian identitas bangsa Indonesia di kancah internasional. Jadi, tidak ada salahnya kan kita memakai produk negeri ?

Keterangan Produk:
Sixteen D’Scale                     :   Merk celana jeans buatan Bandung.
Polygon                                   :  Merk sepeda yang berasal dari Jakarta.
Lea                                          :  Merk celana Jeans berasal dari Jakarta.
Krisbow                                  :   Merk perkakas rumah tangga yang biasa di jual di took                                                     perkakas internasional, ACE Hardware.
Polytron                                  :   Merk barang elektronik asal Surabaya.  
J.Co Donuts & Coffee           :  Kafe yang dibuka pertama di Cilandak Town Square yang                                                     sudah membuka cabang di Singapore dan Malaysia.
 Peter Says Denim                 :  Merk Celana Jeans buatan Bandung yang namanya sudah                                                    meroket di Amerika Serikat dan sudah menjadi partner                                                    apparel sejumlah band indie di Amerika Serikat.


Oleh karena itu untuk mengurangi Krisis Identitas bangsa, maka kita harus mencintai produk dalam negeri dengan memakai dan mengkonsumsinya. Karena hal ini dapat mengurangi krisis identitas bangsa Karena dengan memakai produk dalam negeri dapat meningkatkan produk dalam negeri itu sendiri.

 

KRISIS IDENTITAS BANGSA

Lebih memilih makan di restaurant cepat saji seperti ini



atau


Sumber : www.google.com

      Makan di warung tegal seperti ini yang merupakan menunya makanan rumahan khas Indonesia yang lebih mengandung gizi dan protein lebih banyak ??

      Dewasa ini banyak yang lebih memilih untuk mengisi perutnya dengan menu makanan yang ada di restoran-restoran cepat saji di banding dengan rumah makan khas Indonesia seperti warung tegal tersebut. Permasalahan tentang kurangnya minat masyarakat Indonesia ini semata-mata disebabkan oleh pengaruh dari globalisasi dan westenisasi dalam lebih memilih Mc.Donalization dibanding memakan makanan khas Indonesia. Ini juga di karenakan fasilitas yang di sediakan di restoran fast food tersebut seperti free wifi menjadi tujuan untuk konsumen mendatangi restoran fast food di banding dengan warung tegal tersebut.

KRISIS IDENTITAS BANGSA


Tingkah laku, sifat kebiasaan, serta karakter yang khas suatu rakyat merupakan keperibadian bangsa dan identitas bangsa itu sebagai jati diri bangsa dalam menciptakan rasa bela negara untuk terjalinnya kesatuan bangsa.

Sumber:   www.google.com
            Jika terjadi perpecahan etnis, budaya dan suku di dalam bangsa seperti ini maka identitas bangsa menjadi tercoreng dan menciptakan rasa bela negara untuk terjalinnya kesatuan bangsa menjadi sulit. Karena identitas nasional merupakan unsur pembentukan identitas bangsa, yaitu agama, suku bangsa, bahasa dan kebudayaan. Maka jika salah satu unsur pembentuk identitas bangsa tersebut terpecah yaitu suku bangsa maka identitas bangsa menjadi tidak terbentuk. Hal ini dapat mengubah kepribadian bangsa. Oleh karena itu karena Indonesia merupakan bangsa yang memiliki masyarakat multikulturalisme yang dilandasi oleh pancasila sebagai ideologi bangsa, harus menjaga betul perbedaan yang ada dengan menjaganya dengan baik.

KRISIS IDENTITAS BANGSA


Masih berlaku dan pantaskah hal ini  menggambarkan identitas bangsa ? 


Sumber:   www.google.com

            Salah satu kejadian yang terjadi di Indonesia yang menyebabkan mulai pudarnya identitas bangsa di karenakan sesama individu saling acuh tak acuh dan tidak peduli satu sama lain dalam membantu seseorang yang sedang kecopetan.
            Rasa gotong-royong, saling tolong-menolong, bahu-membahu antar sesama, ramah dan tamah yang dikenal merupakan jiwa dari bangasa Indonesia, seolah kini kandas dan hilang begitu saja karena rasa egoisme dari tiap-tiap individu yang enggan untuk menolong seseorang yang sedang kecopetan
            Seseorang yang di copet di tempat umum seperti stasiun kereta, bus kota dan tempat umum tersebut di hiraukan begitu saja. Hal ini sangat menunjukkan rasa egoisme antar individu yang tidak mau saling tolong-menolong, gotong-royong, saling bahu-membahu antar sesama, ramah dan tamah.

Selasa, 29 November 2011

KRISIS KEMANUSIAAN


     “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” inilah bunyi dari sila kedua Pancasila. Tentu saja, pancasila sebagai dasar negara kita harus menjadi satu kesatuan yang utuh agar negara kita Indonesia bisa berdiri dengan kokoh. Sebab tidak mungkin sebuah bangunan bisa berdiri dengan sempurna dan tahan lama jika ada fondasinya yang retak, jika terus di biarkan lama kelamaan bangunan itu akan hancur.

     Tapi melihat fakta yang saat ini terjadi di Indonesia, sepertinya telah terjadi yang namanya “Krisis Kemanusiaan”. Sebenarnya untuk apa para pendahulu kita merumuskan yang namanya “Pancasila” ? jawabannya cuma satu, yaitu karena kita berbeda beda. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau pulau, beragam suku bangsa, ras, agama, dan budaya disatukan melalui yang namanya Pancasila, dasar negara Republik Indonesia. Dan apa yang terjadi jika salah satu sila di rusak ? akibatnya akan terjadi perpecahan. Ya mungkin sekarang kontemplasinya lebih kepada sila kedua yaitu “Kemanusiaan”.

     Fokus kita kepada para pemimpin Indonesia, apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka. Saat ini indonesia menjadi salah satu negara terkorup di dunia. Memalukan sekali memang jika KKN  (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) sudah menjadi budaya. Para elite politik, pada saat pemilihan umum sibuk mengumbar janji tentang kemakmuran rakyat, tapi nyatanya sangat memilukan mereka tidak lagi mementingkan dan mengaktualisasikan visi dan misi partai politik mereka, yang mereka lakukan hanya bagaimana caranya supaya parpol mereka bisa memegang kursi pemerintahan. Setelah rakyat terayu untuk memilih, apa sikap yang mereka ambil untuk membantu rakyat kecil ? masa bodoh mereka tidak peduli tentang nasib rakyatnya.


     Mereka sudah tidak lagi menjadi seorang manusia yang bersifat manusiawi. Saat ini, siapa yang tidak kenal Gayus Tambunan atau Nazaruddin. Mereka adalah duo koruptor muda handal di Indonesia. Nazaruddin, yang dulunya seorang pengusaha muda dan politikus berpengaruh di indonesia, tapi sekarang malah jadi buronan interpol, lalu tertangkap di Kolombia dan akhirnya masuk penjara. Dan itupun kasusnya sangat berbelit-belit, entah omongan siapa yang bisa kita percaya. 

     Tapi bagaimana tidak, seseorang yang masih bocah  seperti nazaruddin, yang mungkin masih labil, langsung di angkat menjadi bendahara sebuah partai politik besar di negeri ini. Menurut saya ada yang lebih lucu lagi, para kaum selebritis bisa dengan mudahnya menjadi anggota legislatif ataupun pemimpin daerah. Sebenarnya apa yang menjadi bahan pertimbangan di negara kita ini untuk bisa ikut bergabung di dunia politik ? apakah kita hanya butuh sebuah ketenaran ? apa para selebritis itu punya ilmu dasar tentang pemerintahan? Apa mereka mengerti isi hati rakyat kecil? Apa yang mereka tahu tentang kemiskinan ?

     Kalau sudah begini, berarti tidak ada lagi keistimewaan sebuah gedung DPR di bandingkan dengan sebuah “rumah bordil”. Di dua tempat ini siapa saja bisa masuk, orang berilmu maupun tidak berilmu, yang di butuhkan hanya uang. Bahkan ada juga anggota legislatif, ketika sedang menjalankan rapat ada di antara mereka yang asik tidur, bahkan ironisnya ada yang rapat sambil melihat gambar porno. Seperti itukah figur wakil rakyat kita? Tidak mengherankan jika korupsi semakin menjadi jadi di indonesia.

     Semakin hari para pemimpin Indonesia semakin kehilangan legitimasinya. Tidak ada tindakan jelas dari mereka untuk memberantas kemiskinan. Pemberontakan dan perpecahan pun terjadi, semakin banyak saja pihak oposisi. Kebebasan media massa dalam menyampaikan berita terlihat seperti memprovokasi masyarakat . Sehingga memancing emosi dan menimbulkan pro kontra.

     Di kota jakarta sendiri, anak anak jalanan sudah menjadi pemandangan yang sangat tidak asing lagi. Dari sekian banyak APBN  (Anggaran Pendapatan dan Biaya Negara), anak-anak jalanan ataupun orang orang miskin juga sangat banyak yang tidak ikut menikmati pendidikan. Anak-anak punk dan anak-anak jalanan lainnya semakin banyak pula yang meresahkan masyarakat, tidak sedikit dari mereka yang berbuat nakal. Itu semua karena mereka tidak terdidik, karena mereka tidak di ajarkan tentang bagaimana cara menghargai dan memperlakukan sesorang dengan baikt, itu semua kembali lagi pada pemerintah, mereka harus bertanggung jawab atas hak pendidikan setiap anak anak jalanan yang memang sudah di atur dalam undang undang.

     Jika itu semua tidak di laksanakan, bagaimana indonesia bisa menjadi negara maju sedangkan warganya banyak yang tidak bersekolah. Kita harus mengingat negara kita punya banyak hutang, dari 100% pendapatan negara, 60% nya di gunakan untuk membayar hutang(kata dosensaya). Jadi setiap bayi yang lahir di indonesia sudah di bebankan dengan hutang negara. Kita harus segera merubah kenyataan yang ada, kita harus mendidik warga indonesia agar berguna bagi kesejahteraan negara di masa yang akan datang.

     Selain itu, banyak perempuan Indonesia yang menjadi wanita penghibur. Mulai dari remaja sampai yang sudah tua. Motifnya masih sama, yaitu karna kemiskinan dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Itu hanya sedikit dari masalah sosial yang terjadi di ibukota. Lebih ke timur indoneisa, masih banyak anak-anak yang kelaparan, konflik antar suku yang masih sering terjadi, kurang menjadi perhatian pemerintah.

     Ironis sekali memang jika kemiskinan dan kelaparan terjadi di negara yang kaya dengan hasil alamnya seperti indonesia ini, tapi sumber daya itu banyak yang sudah di monopoli, ada juga petani petani kecil yang bisa memanfaatkannya tapi harga beli tidak sesuai dengan waktu pengerjaannya karna sudah banyak perusahaan besar yang mampu memproduksi dalam jumlah yang besar dan waktunya sebentar, alangkah lebih baiknya pemerintah bisa memberikan subsidi kepada petani petani kecil itu untuk bisa lebih mengembangkan lahan lahan kecil mereka.

     Jadi sebenarnya apa yang ada pada pemerintah kita? Apakah mereka tidak paham dengan arti pancasila sehingga tidak sadar kalau mereka sudah banyak melakukan kesalahan? Tapi , sebenci apapun kita terhadap pemerintah, sebesar apapun rasa tidak suka kita terhadap pemerintah, kita tetap harus bisa menjadi satu, menjadi indoneisa yang damai. Jangan sampai terjadi perpecahan ataupun munculnya pihak pihak oposisi yang anarkis.

     Kita harus mengingat persatuan dan kesatuan sebagai sesuatu yang penting demi terciptanya negara yang harmonis. Kita harus membangun rasa nasionalisme dan rasa kemanusiaan dan menanamnya  di hati kita sebagai warga negara yang baik agar bisa membangun indonesia yang lebih maju atau sebagai bentuk penghargaan kita terhadap pancasila. Dan kita menaruh harapan besar pada pemerintah agar mereka lebih memperhatikan rakyatnya yang miskin dan anak anak yang belum tersentuh pendidikan. Kita sebagai mahasiswa, mempunyai tanggung jawab yang besar atas masa depan indonesia, maka dari itu mari kita memupuk rasa kemanusiaan kita, sifat jujur, optimis, dan bertanggung jawab mulai dari sekarang. 

Oleh: Ratih Dwi Andarini

Kamis, 24 November 2011

KRISIS IDENTITAS BANGSA

     Identitas merupakan pembeda suatu hal dengan hal yang lain. Jadi identitas nasional dapat disimpulkan sebagai pembeda suatu bangsa dengan bangsa yang lain. Identitas bukan sesuatu yang permanent dan akan terus berubah sesuai perkembangan zaman ,sama hal nya seperti budaya. Menurut buku yang saya baca,sifat identitas nasional yang seperti ini mengharuskan setiap bangsa untuk bersikap kritis. Identitas nasional terkandung dalam beberapa hal seperti budaya,hukum,peralatan khas,dan cita cita negara. Empat hal yang saya contohkan ini akan selalu berubah sesuai kebutuhannya untuk mengiringi perkembangan zaman.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya,menjadikan keberagaman itu sebagai identitasnya. Negara negara lain mengenal indonesia dengan keberagamannya itu. Tetapi setiap etnik atau daerah daerah di penjuru indonesia memiliki budaya masing masing dan itulah identitasnya, namun keberagaman itu disatukan melalui semboyan kita”Bhineka Tunggal Ika”.



                                                            Sumber:  www.google.com

     Budaya sebagai aspek yang paling mencolok sebagai pembentuk identitas nasional, menurut buku yang saya baca memiliki tiga unsur, yaitu: akal budi, peradaban,dan pengetahuan. Anak anak muda di indonesia sekarang ini seperti sedang mengalami tranformasi budaya, banyak dari mereka yang meniru gaya bangsa barat. Mulai dari lagu, cara berpakaian,bahkan gaya bicara dan bahasa. Memang, budaya adalah sesuatu yang akan selalu berkembang,tidak mungkin suatu bangsa dapat menutup diri dari perkembangan buadaya yang ada,tetapi kita harus bisa mem-filter masuknya budaya budaya baru itu. Kita harus bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk.



Sumber:  www.google.com

     Dari segi agama pun, di indonesia memiliki keberagaman. Ada lima agama yang berdiri di indonesia, yaitu Islam,khatolik,protestas,hindu,dan budha. Karena adanya hukum yang mengatur kebebasan beragama di indonesia, tiap tiap umat beragama merasa aman dan nyaman dalam beribadah dalam keberagaman itu. Tiap tiap agama juga di harapkan tidak memaksakan keyakinannya kepada agama lain agar keharmonisan tetap terjaga.
     Yang berikutnya bahasa, bahasa indonesia sebagai bahasa nasional merupakan suatu identitas yang penting. Setiap masyarakat indonesia memiliki bahasa ibu masing masing. Tetapi,dari keberagaman itu ada bahasa indonesia sebagai penghubung dari tiap tiap daerah yang berbeda. Adanya bahasa nasional ini juga membangkitkan rasa nasionalisme pada setiap masyarakat indonesia.
     Tetapi kenapa bangsa indonesia bisa bersatu di atas perbedaan-perbedaan itu? Jawabannya adalah karena adanya persamaan nasib. Dahulu masyarakat indonesia sama sama terjajah,dan akhirnya bersatu untuk merubah nasib dan merdeka. Dan pada akhirnya mereka disatukan melalui ideologi yang namanya Pancasila.
     Pancasila adalah capaian demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para pendiri bangsa indonesia. Pancasila tidak lain merupakan sebuah konsensus nasional bangsa indonesia yang majemuk. Pancasila merupakan bingkai kemajemukan indonesia. Pancasila juga merupakan simbol persatuan dan kesatuan indonesia dimana pertemuan nilai-nilai dan pandangan ideologi terpaut dalam sebuah titik pertemuan yang menjadi landasan bersama dalam kehidupan sebagai sebuah bangsa. (pendidikan kewarganegaraan edisi ketiga a.ubaedillah)
     Dari sumber yang saya baca (Hak asasi manusia dan masyarakat madani)  identitas nasional indonesia yang berbasis pada masyarakat multikultural sangat berperan pada penegasan kembali identitas nasional bangsa indonesia yang inklusif dan toleran dengan tetap mengakar pada identitasnya yang majemuk sebagaimana terefleksi dalam konsep dasar negara pancasila. Konsep masyarakat multikultural dapat menjadi wadah pengembangan demokrasi dan masyarakat madani serta bisa menjadi modal sosial bagi pengembangan model masyarakat multikultural indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan republik Indonesia.

    Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan "manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatii nation (bangsa) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi sunlit bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hldup dan kehidupannya".(Wibisono Koento: 2005).
     Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau zaman yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia nienjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang.
     Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan adalah sebuah situasi kejiwaan ketika kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung pada negara bangsa atas narna scbuah bangsa. Munculnya nasionalisme terbukti sangat selektif" sebagai alat pcrjuangan bcrsama dalam rangka merebut kemerdekaan dari cengkeraman kolonial.

     Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang bcrbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Intcgrasi nasional tidak lepas dari pcngcrtian integrasi sosial yang mcmpunyai arti perpaduan dari kelompok-kclornpok masyarakat yang asalnya berbeda menjadi suatu kclompok besar dengan cara melcnyapkan perbedaan dan jali diri masing-masing. Dalam arti ini, integrasi sosial sama artinya dengan asimilasi atau pembauran.
     Rcvitalisasi Pancasila adalah pemberdayaan kembali kedudukan, fungsi, dan pcranan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, ideologi, dan sumber nilai-nilai hangsa Indonesia. (Kocnto W: 2005

     Tetapi sekarang banyak sekali yang mengabaikan arti penting dari konsep dasar negara kita yaitu Pancasila yang juga berfungsi sebagai pembentuk identitas nasional. Banyak sekali konflik konflik dan masalah yang terjadi di indonesia. Contohnya konflik yang terjadi di Papua. Sebetulnya papua adalah negara yang kaya akan emas. Tetapi mereka seperti di intimidasi, kekayaan alam mereka di ambil tapi hampir keseluruhan masyarakatnya masih miskin dan tidak merasakan pendidikan sama sekali. Mereka itu masih seperti masyarakat primitif, mereka masih suka melakukan tindakan kekerasan seperti peperangan antar suku, itu semua karena budaya mereka yang tidak berkembang karena kurang di perhatikan pemerintah.
     Bagaimana pemerintah kita bisa meredam kasus yang ada di papua sedangkan kasus yang ada di ibukota saja tidak terselesaikan. Pemerintah sebagai contoh bagi masyarakatnya banyak yang melakukan praktek korupsi. Banyak daroi mereka yang sudah tidak manusiawi lagi. Sedangkan masyarakat di indonesia masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlebih lagi yang korupsi itu adalah wakil rakyat kita. Ini mencoreng pancasila sebagai identitas nasional kita.
     Contoh lain dari krisis identitas yang terjadi di indonesia dapat di lihat di kampus saya sendiri, banyak sekali anak anak perempuan berpakaian minim dan mewarnai rambutnya seperti orang orang barat. Ini tidak lagi mencerminkan masyarakat indonesia sebagai orang timur yang sopan dan santun.
Mungkin memang datangnya budaya budaya baru tidak mungkin di hindari, tapi jangan sampai merusak kebaikan dari identitas kita. Untuk itu kita sebagai warga indonesia yang baik harus menjaga identitas yang sudah melekat sejak dulu, dan menjaga kekokohan panvcasila sebagai ideologi bangsa kita indonesia. Dan bagi para pemimpin kita sebaiknya harus memperbaiki sikapnya sebagai seorang pemimpin yang baik agar dapat ditiru oleh masyarakatnya.

IDENTITAS BANGSA YANG DIPERTANYAKAN

Identitas bangsa sekarang dipertanyakan. Banyak orang sekarang menghilangkannya. Bahkan banyak orang pula yang tidak membanggakannya. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah sebagai identitas kita sebagai bangsa seharusnya dipatuhi oleh seluruh rakyat Indonesia. Tetapi, ternyata ada banyak yang masih melanggarnya dan mereka menggunakan kepraktisan karena banyak alasan. Banyak alasan kenapa mereka melanggarnya. Antara lain, karena peraturan pemerintah yang terlalu bertele-tele, peraturan pemerintah yang terlalu menyusahkan, dan lain lain.
Identitas bangsa yang seharusnya menjadi identitas masyarakat  sekarang hilang begitu saja. Hanya beberapa yang masih menggunakan identitas bangsa, selebihnya mereka lebih bangga menggunakan identitas luar negeri. Mereka tidak bangga memakai identitas bangsa karena bangsa mereka yang dulunya memalukan, dan lain lain. Tidak seharusnya mereka melakukan itu. Peraturan pemerintah di jalan yang juga menjadi salah satu identitas bangsa mereka tidak mau mematuhinya
Sebagai contoh, antrian taksi. Mereka selalu menyerobot untuk kepentingan mereka sendiri dan tidak ada rasa hormat. Ini menunjukkan kepada orang lain bahwa bangsa Indonesia tidak mempunyai sifat beradab dan bersifat kebar-bar dan cenderung kampungan. Contoh lainnya, menyeberang jalan tidak pada tempat yang tepat. Pemerintah sudah menyediakan fasilitas jembatan penyeberangan tetapi masih saja orang lebih memilih menyeberang di jalanan yang banyak mobil melaju kencang. Mereka tidak pernah merasa bahwa resiko lebih besar ketika mereka menyeberang di jalanan. Inilah identitas bangsa yang ditunjukkan kepada dunia? Come on, ini adalah sebuah hal yang memalukan Indonesia di mata dunia.
Contoh lainnya yaitu kita tidak pernah memakai brand kita tersendiri, maksudnya memakai produk dalam negeri. Banyak alasan kenapa, diantara lainnya yaitu karena kualitasnya yang rendah, cepat rusak dan cenderung ringkih. Ini yang membuat saya sedih kenapa produk dalam negeri yang menjadi identitas bangsa, mempunyai kualitas yang buruk. Walau ada beberapa produk yang sangat brilian di mata dunia. Tetapi tetap saja, banyak produk yang berkualitas rendah. In fact, banyak bahan-bahan yang bisa digunakan untuk diolah menjadi suatu produk yang tentunya sangat berkualitas. Inilah akibat dari perusahaan-perusahaan luar negeri yang terlalu banyak mengeruk hasil alam kita, mestinya harus bisa dikurangi agar produk dalam negeri yang menjadi identitas bangsa bisa berkembang.
Satu lagi yang sangat fatal, yaitu kita marah-marah pada saat diprovokasi. Contoh, ketika mendengar berita Malaysia telah mencuri territorial NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Sikap kita hanya bisa marah-marah yang tidak bisa berpikir dingin. Terlebih lagi, kita hanya marah-marah sesaat. Tidak ada tindakan lebih yang tenang agar patok batas itu jelas dan tidak dicolong lagi. Mungkin saya tidak mengetahuinya ya karena sebatas media tetapi mestinya pemerintah mesti transparan juga dalam menindaknya. Oke, balik lagi ke topik, Semestinya, kita menjadi bangsa Indonesia yang beradab yang harusnya bisa tenang dalam menyelesaikan masalah-masalah besar seperti ini.
Come on, sampai kapan kita mesti bersikap begini? Selalu memakai produk luar negeri, bersikap kampungan yang tidak tahu diri yang cenderung bar-bar, nganteri tidak pernah tertib, selalu nyerobot, di jalanan nyerempet-nyerempet, dan parahnya cepet marah ketika diprovokasi. Come on guys, mana sikap kita yang bisa menjadi bangsa yang baik di mata dunia? Mana sikap kita yang ngebanggain produk dalam negeri sebagai identitas bangsa. Kita harusnya bisa menjadi bangsa yang berprinsip, menjadi bangsa yang beridentitas baik di mata dunia, tidak bersikap bar-bar kampungan. Kita sekarang bukan hidup di zaman batu, bung! Tapi hidup di zaman modern yang penuh persaingan dan perlu adanya kebersamaan dan penjagaan prinsip agar identitas bangsa kita tidak jelek di mata internasional.
Untuk menjaga identitas kita sebagai bangsa Indonesia, ada beberapa hal yang bisa masyarakat lakukan :
Mematuhi peraturan yang berlaku di jalanan. Peraturan yang sudah diberlakukan oleh kepolisian adalah peraturan yang tentunya baik buat kita semua. Peraturan itu adalah peraturan yang tentunya aman buat kita semua. Peraturan yang tentunya sudah menjadi ‘common good’.   Memang, peraturan itu sedikit repot untuk dilaksanakan. Tetapi, rakyat Indonesia tidak mau repot, mereka lebih menyeberang di jalanan yang penuh dengan mobil-mobil yang melaju cepat. Then, no wonder kalau banyak terjadi kecelakaan yang disebabkan karena banyaknya ‘jaywalker’ (penyeberang jalan sembarang).  Busway yang sudah mempunyai jalurnya sendiri, tetapi masih saja banyak pengguna jalan seperti pengendara motor dan mobil yang masuk ke jalurnya, akibatnya banyak tabrakan dan kecelakaan yang terjadi karena pengendara motor/mobil masuk ke jalur busway. Inilah yang dilihat oleh orang-orang luar negeri. Mereka menganggapnya Indonesia itu berkelakuan sedikit kampungan dan cenderung bar-bar karena sembarang menyeberang dan masuk-masuk ke jalur orang. So, apa susahnya sih kita mematuhi peraturan itu walau sedikit repot jika itu bisa buat identitas bangsa kita jadi bagus?
Menggunakan fasilitas yang tersedia dengan sebaik-baiknya dan menjaganya. Alhamdulillah, pemerintah sudah menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang keamanan dan kesejahteraan kita. Sebagai contoh, jembatan penyeberangan. Jembatan penyeberangan dibuat oleh pemerintah untuk keamanan kita untuk menyeberang. Sebagai bangsa Indonesia yang wajib menjaga identitasnya di mata dunia, kita harus menggunakan sebaik-baiknya dan menjaganya. Masyarakat seharusnya tidak mencoret-mencoret fasilitas tersebut. Kita juga seharusnya pun menggunakannya agar mengurangi resiko kecelakaan dan menunjukkan kepada dunia kalau kita adalah bangsa yang mempunyai identitas  dan berprinsip.
Berusaha untuk lebih tenang dalam menyelesaikan masalah. Seperti yang penulis nyatakan sebelumnya, rakyat Indonesia selalu mudah terpancing provokasi ketika masalah nasional muncul, seperti masalah perbatasan Malaysia. Pada hakikatnya, rakyat Indonesia harus lebih tenang dan berusaha mencari tahu apa permasalahan sesungguhnya, lalu menyelesaikannya dengan kepala dingin. Rakyat Indonesia juga selalu anarkhi ketika menyelesaikan suatu masalah. Padahal masalah itu tidak akan selesai jika ada anarkhi di dalamnya. Sebagai contoh, FPI (Front Pembela Islam) yang  menggunakan kekerasan layaknya preman. Mereka selalu ‘sweeping’ di sana dan di sini. Itu adalah tindakan yang mencoreng identitas bangsa kita. Itu adalah tindakan yang sangat memalukan buat bangsa kita. Karena bangsa lain akan melihat kita sebagai bangsa yang penuh dengan kekerasan.
Tindakan represif untuk mengurangi tindakan-tindakan yang membuat identitas bangsa menjadi buruk. Dalam hal ini, para aparat harus bertindak dalam menangani tindakan-tindakan yang dapat membuat buruk identitas bangsa kita. Contoh, tindakan anarki yang dilakukan oleh ormas-ormas yang radikal. Aparat seharusnya berani bertindak dalam memberantas tindakan-tindakan tersebut. Indonesia kini sedang terguncang identitasnya. Ditambah dengan tindakan tadi, makin hancurlah identitas bangsa kita. Oleh karena itu saudara, kalau aparat tidak berani, maka sebisa mungkin kita memberantas mereka agar kita memperjuangan identitas kita agar menjadi baik. Tapi kalau bisa, tindakan pemberantasan itu harus dengan tindakan yang tenang dan bisa bermusyawarah dengan pihak ormas yang membuat masalah dengan menghancurkan identitas bangsa kita. 
Oleh : Rafi Eranda

DEMOKRASI YANG MEMERLUKAN PERTANGGUNG-JAWABAN

Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang berazaskan Demokrasi – Pancasila. Yang akan penulis bahas yaitu tentang demokrasi yang semakin hari semakin semrawut alias berantakan. Kita semua tahu bahwa demokrasi itu adalah system suatu negara yang mengutamakan pendapat rakyat. Pendapat rakyat yang ‘meaning’ buat negara akan diseleksi oleh DPR-MPR lalu dibahas dalam rapat dan diterapkan. Tetapi, sekarang ini pendapat rakyat justru banyak yang tidak didengar oleh para wakil rakyat di Senayan sana. Rakyat seperti hanya alat oleh pemerintah yang berupa ‘cover’ agar Indonesia dapat dikatakan negara Demokrasi.
Demokrasi yang seharusnya menomor-satukan rakyat, tetapi di Indonesia, rakyat justru dinomor-duakan dengan tidak diperdengarkan pendapat mereka yang berarti bagi bangsa dan negara ini. Rakyat sudah mengeluhkan banyaknya terjadi kemacetan lewat media massa, media televisi, dan lain lain, tetapi tetap saja tidak adanya solusi preventif maupun represif yang dilakukan oleh pemerintah. Rakyat sudah resah akibat ulah-ulah ormas dan pihak-pihak tertentu yang bertindak ‘premanisme’, tetap tidak tindak preventif dan represifnya. Rakyat mengeluh akibat sering terjadinya banjir di wilayah mereka, tetap saja tidak adanya tindakan preventif dan represif agar tidak terjadi banjir lagi.
Hei para wakil rakyat, ke mana saja kau? Ke mana kau di saat rakyatmu mengeluh? Kau yang mempunyai kewenangan untuk membentuk suatu ‘common goods’ agar rakyat sejahtera, tetapi mengapa kau hanya bisa diam dan tidak melakukan apapun yang dapat membuat keadaan lebih baik? Atau haruskah rakyat sendiri yang memperbaikinya jika engkau tidak mau? Jika itu yang engkau mau, kami bisa melakukannya tetapi kami tidak mempunyai kewenangan. Karena hanya kaulah yang mempunyai kewenangan tersebut.
Demokrasi di Indonesia juga semakin hari semakin buruk karena banyak tikus-tikus koruptor yang menggerogoti. Banyak kepala daerah yang merasa dirinya membayar pemilihnya sehingga mereka tidak perlu melakukan hal-hal yang bisa membuat perubahan yang lebih baik di daerahnya. Banyak juga wakil rakyat yang tidak mementingkan ‘common goods’, melainkan hanya kekayaan yang praktis yang mereka inginkan dari pemerintahan. Ironisnya, gaji mereka itu datang dari hasil keringat rakyat yang berupa pajak. Ibarat bom waktu, suatu saat yang tidak menentu, bom itu akan meledak. Begitupun juga dengan rakyat, suatu saat, rakyat akan ‘meledak’ alias akan memberontak terhadap pemerintah yang berfoya-foya dengan uang, bermain-main dengan birokrasi, dan bermain-main dengan suara rakyat.
Demokrasi akan menjadi hal yang ‘ridicolous’ jika banyaknya masalah di dalamnya. Jika ini terus berlanjut hingga waktu yang tidak menentu, maka ‘sooner or later’ Indonesia akan hancur atau merevolusi lagi seperti halnya ketika transisi Orde Baru ke Reformasi. Rakyat akan melakukan revolusi lagi ketika demokrasi di negara ini sudah menjadi ‘abu’ alias sudah tidak diperdulikan lagi dan hilang terbawa angin
Demokrasi adalah kebebasan rakyat yang sebebas-bebasnya. Seharusnya kebebasan tersebut memerlukan tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut seharusnya ditangani oleh pemerintah agar kebebasan tersebut menjadi kebebasan demokrasi yang bertanggung jawab. Namun, apa daya pemerintah sekarang kurang memerhatikan rakyat. Sehingga apa yang terjadi sekarang adalah kebebasan yang hampir tidak terkendali
Sejak keran demokrasi dibuka selebar-lebarnya selepas lengsernya presiden Soeharto, rakyat Indonesia ketika itu bagaikan air yang macet di saluran air ledeng yang ketika dibuka kerannya, keluar semua airnya berhamburan. Efeknya? Efeknya yaitu rakyat Indonesia yang bebas sebebas-bebasnya tetapi tanpa pengawasan. Efeknya juga berpengaruh ke pemerintahan. Tidak adanya pengawasan yang ketat membuat para pejabat berubah menjadi ‘tikus-tikus’ pemakan uang. ‘Well’, inilah efek dari demokrasi tanpa adanya pengawasan yang ketat dan tidak bertanggung jawab.
Dari beberapa tulisan di atas, masyarakat bisa melakukan sesuatu agar demokrasi ini bisa terkendali dan bisa dipertanggung jawabkan :
Pertama, masyarakat bisa berpendapat yang lebih rasional, tidak terlalu mengeritik melainkan bisa menghargai dan bisa memberikan solusi yang membangun. Banyak sekarang masyarakat yang lebih mengkritik tanpa ada alasan yang jelas dan tanpa latar belakang yang jelas juga tentunya kenapa mereka mengkritik seperti itu. Seharusnya, masyarakat bisa lebih menghargai apa yang mereka kritik tersebut. Lebih bagusnya, masyarakat bisa memberikan solusi yang membangun daripada mesti mengkritik, mengkritik dan mengkritik. ‘Talk less, do more’!
Kedua, awasilah tindak-tanduk para wakil rakyat. Para wakil rakyat di Senayan sana perlu adanya pengawasan dari rakyat langsung. Banyaknya korupsi terjadi itu karena para wakil rakyat itu tidak diawasi tindakannya. Lembaga pengawasan korupsi seperti ICW (Indonesian Corruption Watch) dan lembaga pemberantasan korupsi seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) adalah lembaga yang menjawab pertanyaan rakyat untuk menghapus korupsi di Indonesia ini. Tetapi, ‘seems like’ KPK juga banyak ditentang oleh banyak pihak. Penulis di sini yakin, bahwa pihak yang menentangnya adalah orang-orang yang terganggu karena proses mereka melakukan korupsi terganggu oleh KPK dan ICW. Di situasi seperti inilah, rakyat mesti bekerja di saat KPK dan ICW sedang digugat.
Ketiga, janganlah ada anarkis ketika menyampaikan aspirasi. Kita sering lihat juga bahwa demonstrasi sering terjadi di mana dan tidak sedikit pula dari mereka-mereka yang berdemonstrasi dengan anarkis. Come on, apakah masihg berlaku demonstrasi memakai cara anarkis? Ini hanyalah suatu tindakan bar-bar yang dapat menghambat jalannya demokrasi di negara kita. Sehingga, aspirasi kita pun tidak bakal dapet tersampaikan kepada wakil rakyat di sana. Kita perlu adanya musyawarah sesuai dengan Pancasila sila ke-4. Karena memang terbukti, bahwa dengan kita bermusyawarah dengan kepala yang dingin , itu bakal menemukan jalan keluar buat kita bersama.
Keempat, hey para wakil rakyat, janganlah kau merusak amanat rakyat ketika kau sudah dipilih mereka sebagai wakilnya. Banyak para wakil rakyat seperti tulisan-tulisan di atas, yang ‘mencong’ alias berbelok dari tujuan demokrasi, tujuan negara, dan visi &misi mereka ketika mereka sudah duduk di kursi wakil rakyat, dari DPR, DPRD maupun MPR. Contoh konkritnya, ketika wakil rakyat tersebut sudah terpilih, banyak dari rakyat yang memilih mereka terutama, yang mengharapkan wakil rakyat terpilih tersebut untuk melakukan visi dan misi yang ia bilang ketika pilkada. Tetapi nyatanya, justru wakil rakyat terpilih tersebut malah melakukan tindakan yang sangatlah tidak terpuji, yaitu korupsi. Inilah salah satu contoh yang membuat demokrasi di Indonesia tidak berjalan lancar.
Jadi, mari kita berdoa sebagai warga negara Indonesia agar demokrasi di Indonesia ini dapat berjalan lancar seperti yang seharusnya. Semoga tidak ada lagi ketidak-lancaran demokrasi di negara kita setelah Pemilu 2014 ketika semua wakil rakyat dirombak dan digantikan dengan yang baru dan semoga para wakil rakyat yang terpilih nanti dapat menjalankan amanat rakyat dengan sebaik mungkin.


Oleh : Rafi Eranda